PENEMU DESAIN GRAFIS
Sir Henry Cole (15 Juli 1808–18 April 1882) adalah
seorang pegawai negeri yang membantu terlaksananya berbagai inovasi
bidang perdagangan dan pendidikan di Britania Raya pada abad ke-19.
Henry Cole memulai kariernya sewaktu masih berusia 15 tahun dengan
bekerja di Kantor Rekaman Publik. Sewaktu menjabat asisten arsiparis, ia
dikenal sebagai tokoh yang melakukan pembaruan dalam organisasi dan
memajukan teknik pengawetan di Arsip Nasional Britania Raya. Dari tahun
1837 hingga 1840, Cole bekerja sebagai asisten Rowland Hill, dan ikut
membantu merancang sistem Penny Post (pengiriman surat dengan biaya 1
penny). Namanya kadang-kadang disebut sebagai pendesain Penny Black yang
merupakan prangko pertama di dunia. Pada tahun 1843, Cole mendesain
kartu Natal yang pertama di dunia. Ilustrasi kartu tersebut dikerjakan
seniman bernama John Callcott Horsley. Desain industri merupakan minat
Cole secara pribadi. Dengan memakai nama samaran Felix Summerly,
desainnya diwujudkan dalam sejumlah produk, termasuk teko produksi
Minton yang memenangi penghargaan. Selain itu, Henry Cole menulis seri
buku cerita anak dengan nama pena Felix Summerly, di antaranya A book of
stories from The home treasury, A hand-book for the architecture,
sculpture, tombs, and decorations of Westminster Abbey (1859), dan The
most delectable history of Reynard the Fox (illustrated with twenty-four
coloured pictures by Aldert van Everdingen) (1846). Sebagai anggota
Lembaga Promosi Seni, Manufaktur, dan Perdagangan, Cole melobi
pemerintah untuk mendukung usahanya memajukan standar desain industri.
Berkat dukungan Pangeran Albert, sebuah piagam kerajaan dikeluarkan bagi
Lembaga Kerajaan untuk Promosi Seni,
Manufaktur,
dan Perdagangan (Royal Society of Arts, disingkat RSA). Dengan Pangeran
Albert sebagai pelindung, Cole pada tahun 1847 menyelenggarakan Pameran
Manufaktur Seni yang pertama, dan berlanjut dengan pameran yang lebih
besar pada dua tahun berikutnya (1848 dan 1849). Pada tahun 1849, Cole
mengunjungi Pameran Paris Quinquennial ke-11 di Paris. dan melihat
sedikitnya peserta dari luar negeri. Menurut pendapatnya, Pameran
Manufaktur Seni yang diadakan RSA di Inggris bisa diperluas menjadi
pameran berskala internasional. Berkat dukungan Ratu Victoria, Cole pada
tahun 1850 mendirikan Komite Pameran Kerajaan tahun 1851 yang menjadi
penyelenggara Pameran Manufaktur Seni yang baru, dengan Pangeran Albert
sebagai ketua. Berkat usaha Cole, komite menjadi penyelenggara Pameran
Besar Karya Industri Semua Bangsa dari 1 Mei hingga 15 Oktober 1851 di
Istana Kristal, Taman Hyde, London. Pameran internasional ini dikunjungi
banyak orang dan menguntungkan secara finansial. Sebagai salah seorang
anggota komite, Cole berperan penting dalam penyaluran uang sejumlah
£186.000 sebagai hasil keuntungan Pameran Dunia. Uang tersebut
dihibahkan untuk proyek peningkatan pendidikan seni dan ilmu di Britania
Raya. Sebidang tanah dibeli di kawasan South Kensington yang dibangun
sebagai pusat bagi sejumlah lembaga pendidikan dan budaya. Kawasan
tersebut mendapat julukan "Albertopolis". Henry Cole ditunjuk sebagai
Ketua Penilik Departemen Seni Terapan yang didirikan pemerintah bagi
peningkatan standar pendidikan desain dan seni di Britania. Sebagai
pejabat penilik, Cole berperan penting dalam perkembangan Museum Albert
dan Victoria yang awalnya didirikan sebagai Museum Seni Ornamen di
Marlborough House. Cole mengatur kepindahan museum tersebut ke lokasi
sekarang, sekaligus menjabat direktur pertama (1857-1873) bagi museum
yang mulanya disebut Museum South Kensington. Tempat tinggalnya terletak
persis di seberang museum, di 33 Thurloe Square yang sekarang ditandai
dengan sebuah plakat biru. Cole berperan penting dalam pembangunan
Akademi Seni Kerajaan sebagai sekolah pascasarjana bidang desain. Selain
itu, ia juga ikut mendirikan berbagai lembaga pendidikan lain di
Kensington Selatan, seperti Akademi Musik Kerajaan dan Akademi Kerajaan
London. Departemen Matematika Akademi Kerajaan bahkan dulunya menempati
sisi gedung yang disebut Sisi Sir Henry Cole (Sir Henry Cole Wing)
sebelum bangunan tersebut dihibahkan kepada Museum Victoria &
Albert. Penghargaan yang diterimanya sebagai penyelenggara Pameran Dunia
yang sukses adalah Order of the Bath (CB) dan gelar ksatria dari Ratu
Victoria pada tahun 1875. Media sering menyebutnya Cole si "Raja Tua",
karena dikenal sebagai tokoh yang didukung secara pribadi oleh Ratu
Victoria, dan terutama Pangeran Albert yang selalu menunjuk Cole sebagai
pemimpin proyek-proyek pribadi yang ingin dirintisnya - Tokoh Ilmuwan
Penemu
A. SEJARAH DESAIN GRAFIS
A.1 Sejarah awal
Pelacakan perjalanan sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak
peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign &
simbol) yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Gambar
mendahului tulisan karena gambar dianggap lebih bersifat langsung dan
ekspresif, dengan dasar acuan alam (flora, fauna,landscape dan
lain-lain). Tulisan/ aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan
tata aturan komunikasinya lebih kompleks dibandingkan gambar. Belum ada
yang tahu pasti sejak kapan manusia memulai menggunakan gambar sebagai
media komunikasi. Manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di
dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya seperti yang
ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis.
Lambang/ aksara sebagai alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+
1000 tahun SM), yang saat itu menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian
disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400 tahun SM) antara lain dengan
mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup. Kejayaan kerajaan Romawi di abad
pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam
sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama,
serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya bangsa Romawi
menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B, C, D,
E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y
dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang
berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan
pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi
26.
Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium
kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi.
Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku
harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat
memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan
penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat
kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script,
berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping.
Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena
ketipis-tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan. Disamping itu,
dengan keuntungan bentuk yang indah dan ramping, huruf-huruf tersebut
dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak diatas satu halaman
buku.
Black Letter Script dan
A.2 Era Cetak
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah
peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun
1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak
yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang
digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah
suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara
massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi
pada masa kebangkitan kembali Eropa.
Tahun 1450 Guterberg bekerjasama dengan pedagang dan pemodal Johannes
Fust, dibantu oleh Peter Schoffer ia mencetak “Latin Bible” atau disebut
“Guterberg Bible”, “Mararin Bible” atau “42 line Bible” yang
diselesaikanya pada tahun 1456. Temuan Gutenberg tersebut telah
mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan
buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi
pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon. Seniman besarnya
antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”.
Johannes Gutenberg (1398-1468)
Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan
teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang
memanfaatkan tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan
tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air
dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang
menggunakan media batu litho. Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan
penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran
besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini
mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini
disebu-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”.
Tokoh-tokoh seni poster tehnik lithogafi (1836-1893) antara lain Jules
Cheret dengan karya besarnya “Eldorado: Penari Riang” (1898), “La Loie
Fuller: Penari Fuller” (1897), “Quinquina Dubonnet” (1896), “Enu des
Sirenes” (1899). Tokoh-tokoh lainya antara lain Henri de Toulouse
Lautrec dan Eugene Grasset.
A.3 Perkembangan Lebih Lanjut
Berikut ini merupakan peristiwa-peristiwa penting di dunia yang berperan dalam sejarah perkembangan desain grafis.
1851, The Great Exhibition
Diselenggarakan di taman Hyde London antara bulan Mei hingga Oktober
1851, pada saat Revolusi industri. Pameran besar ini menonjolkan budaya
dan industri serta merayakan teknologi industri dan disain. Pameran
digelar dalam bangunan berupa struktur besi-tuang dan kaca, sering
disebut juga dengan Istana Kristal yang dirancang oleh Joseph Paxton.
Ilustrasi Crystal Palace
Buku optik dari Great Exhibition
1892, Aristide Bruant, Toulouse-Lautrec
Pelukis post-Impressionist dan ilustrator art nouveau Prancis, Henri
Toulouse-Lautrec melukiskan banyak sisi Paris pada abad ke sembilan
belas dalam poster dan lukisan yang menyatakan sebuah simpati terhadap
ras manusia. Walaupun lithography ditemukan di Austria oleh Alois
Senefelder pada tahun 1796, Toulouse-Lautrec membantu tercapainya
peleburan industri dan seni.
Poster Aristide Bruant
1910, Modernisme
Modernisme terbentuk oleh urbanisasi dan industrialisasi dari masyarakat
Barat. Sebuah dogma yang menjadi nafas desain modern adalah "Form
follow Function" yang di lontarkan oleh Louis Sullivan.Symbol terkuat
dari kejayan modernisme adalah mesin yang juga diartikan sebagai masa
depan bagi para pengikutnya. Desain tanpa dekorasi lebih cocok dengan
“bahasa mesin”, sehingga karya-karya tradisi yang bersifat ornamental
dan dekoratif dianggap tidak sesuai dengan “estetika mesin”.
1916, Dadaisme
Suatu pergerakan seni dan kesusasteraan (1916-1923) yang dikembangkan
mengikuti masa Perang Dunia Pertama dan mencari untuk menemukan suatu
kenyataan asli hingga penghapusan kultur tradisional dan bentuk estetik.
Dadaisme membawa gagasan baru, arah dan bahan, tetapi dengan sedikit
keseragaman. Prinsipnya adalah ketidakrasionalan yang disengaja, sifat
yang sinis dan anarki, dan penolakan terhadap hukum keindahan.
1916, De Stijl
Gaya yang berasal dari Belanda, De Stijl adalah suatu seni dan
pergerakan disain yang dikembangkan sebuah majalah dari nama yang sama
ditemukan oleh Theo Van Doesburg. De Stijl menggunakan bentuk segi-empat
kuat, menggunakan warna-warna dasar dan menggunakan komposisi
asimetris. Gambar dibawah adalah Red and Blue Chair yang dirancang oleh
Gerrit Rietveld.
The Red and Blue Chair
1918, Constructivism
Suatu pergerakan seni modern yang dimulai di Moscow pada tahun 1920,
yang ditandai oleh penggunaan metoda industri untuk menciptakan object
geometris. Constructivism Rusia berpengaruh pada pandangan moderen
melalui penggunaan huruf sans-serif berwarna merah dan hitam diatur
dalam blok asimetris.
Model dari Menara Tatlin, suatu monumen untuk Komunis Internasional.
1919, Bauhaus
Bauhaus dibuka pada tahun 1919 di bawah arahan arsitek terkenal Walter
Gropius. Sampai akhirnya harus ditutup pada tahun 1933, Bauhaus memulai
suatu pendekatan segar untuk mendisain mengikuti Perang Duni Pertama,
dengan suatu gaya yang dipusatkan pada fungsi bukannya hiasan.
Gedung Bauhaus
1928-1930, Gill Sans
Tipograper Eric Gill belajar pada Edward Johnston dan memperhalus tipe
huruf Underground ke dalam Gill Sans. Gill Sans adalah sebuah jenis
huruf sans serif dengan proporsi klasik dan karakteristik geometris
lemah gemulai yang memberinya suatu kemampuan beraneka ragam (great
versatility).
Foto Eric Gill
1931, Harry Beck
Perancang grafis Harry Back ( 1903-1974) menciptakan peta bawah tanah
London (London Underground Map) pada tahun 1931. Sebuah pekerjaan
abstrak yang mengandung sedikit hubungan ke skala fisik. Beck memusatkan
pada kebutuhan pengguna dari bagaimana cara sampai dari satu stasiun ke
stasiun yang lain dan di mana harus berganti kereta.
Harry Beck dan Peta bawah tanahnya
1950s, International Style
International atau Swiss style didasarkan pada prinsip revolusioner
tahun 1920an seperti De Stijl, Bauhaus dan Neue Typography, dan itu
menjadi resmi pada tahun 1950an. Grid, prinsip matematika, sedikit
dekorasi dan jenis huruf sans serif menjadi aturan sebagaimana tipografi
ditingkatkan untuk lebih menunjukkan fungsi universal daripada ungkapan
pribadi.
Sampul buku dari Taschen
1951, Helvetica
Diciptakan oleh Max Miedinger seorang perancang dari Swiss, Helvetica
adalah salah satu tipe huruf yang paling populer dan terkenal di dunia.
Berpenampilan bersih, tanpa garis-garis tak masuk akal berdasarkan pada
huruf Akzidenz-Grotesk. Pada awalnya disebut Hass Grostesk, nama
tersebut diubah menjadi Helvetica pada tahun 1960. Helvetica keluarga
mempunyai 34 model ketebalan dan Neue Helvetica mempunyai 51 model.
Sampul buku Helvetica
1960s, Psychedelia and Pop Art
Kultur yang populer pada tahun 1960an seperti musik, seni, disain dan
literatur menjadi lebih mudah diakses dan merefleksikan kehidupan
sehari-hari. Dengan sengaja dan jelas, Pop Art berkembang sebagai sebuah
reaksi perlawanan terhadap seni abstrak. Gambar dibawah adalah sebuah
poster karya Milton Glaser yang menonjolkan gaya siluet Marcel Duchamp
dikombinasikan dengan kaligrafi melingkar. Di cetak lebih dari 6 juta
eksemplar.
Poster karya Milton Glaser
1984, Émigré
Majalah disain grafis Amerika, Émigré adalah publikasi pertama untuk
menggunakan komputer Macintosh, dan mempengaruhi perancang grafis untuk
beralih ke desktop publishing ( DTP). Majalah ini juga bertindak sebagai
suatu forum untuk eksperimen tipografi.
Sampul Majalah Émigré